Thursday, 28 April 2011

Prestasi Internasional Indonesia

Robot AS-Israel kalah oleh mahasiswa ITB

BANDUNG, RIMANEWS - Empat mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia setelah berhasil menjuarai kontes robot cerdas tingkat international yang diadakan di Connecticut, Amerika Serikat 9-11 April 2011.

Keempat mahasiswa yang berhasil memukau juri dalam even '2011 Trinity College Fire Fighting Home Robo Contest and Robo Waiter Competition' tersebut adalah Syawaludin Rahmatullah (Jurusan Tekni Elektro 2008), Sam Ratul Fuadi (Elektro 2007), Aslih Damitri (Elektro 2007), dan Dodi Suhendra (Teknik Tenaga Listrik 2005).

Direktur Humas ITB Marlia Singgih mengatakan, keberhasilan delegasi ITB dalam kontes robot internasional itu merupakan kebanggan bagi bangsa dan negara, serta khususnya bagi ITB.

"Keempat mahasiswa yang berhasil merebut juara I kontes robot itu menjadi tim delegasi dari Indonesia yang difasilitasi Kemendiknas untuk mengikuti kontes tersebut," tutur Marlia Singgih kepada wartawan di Ruang Rapim B Rektorat ITB, Jalan Tamansari Kota Bandung, Kamis (14/4/2011).

Keberhasilan mereka meraih juara I lomba robot cerdas tersebut, kata Marlia, karena robot yang dibawa tim Indonesia dinilai berhasil dengan cepat dalam melaksanakan tugas sesuai perintah dewan juri.

Tim pendamping delegasi robot ITB Kusprasapta Mutijarsa menyebutkan, kemenangan tim ITB karena robot yang diciptakan mampu menemukan titik api secara langsung dan memadamkan api menggunakan kipas yang disiapkan di depan badan robot tersebut.

"Karena nama kontesnya sendiri berkaitan dengan kebakaran, di mana robot tersebut akan diberi perintah oleh juri untuk menjinakkan atau memadamkan api yang dilakukan di sebuah ruangan yang disiapkan. Robot tim delegasi ITB berhasil menemukan titik api selama kurang lebih 40 detik," ujar Kusprasapta.

Dalam kontes tersebut, delegasi ITB yang masuk dalam kategori robot berkaki berhasil menyingkirkan enam negara peserta lainnya. "Kontes ini sendiri diikuti tujuh negara, yakni Amerika Serikat selaku tuan rumah, Korea Selatan, Israel, Kanada, China, Portugal termasuk Indonesia," terangnya.(ian/inil)

Sumber :

Http://rimanews.com



Prestasi Pelajar Indonesia

Jika kita melihat lagi, sesungguhnya prestasi yang diraih PelajarIndonesia tingkat Internasional cukup membanggakan. Adabaiknya jika dalam merayakan kemerdekaan RI ini kita melihat prestasi-prestasi putra-putri bangsa.

Dunia pendidikan merupakan hal yang sangat patut diutamakan. Hal tersebut memotivasi para pelajar diIndonesia untuk menjadi siswa dan siswi terbaik serta mendorong mereka untuk mampu membawa nama baikIndonesia dimata dunia.
Pada tahun 1995 lalu, siswa dan siswi Indonesia mempersembahkan kemenangan yang gemilang dalam International Science Olympiads and Their Impact. Lima siswa mampu memperoleh medali perak dan medali perunggu untuk ilmu fisika serta satu orang meraih medali perak untuk ilmu computer.


Setelah itu dalam Olimpiade Fisika Antarpelajar Asia 2003, Indonesia juga meraih medali emas dengan urutan pertama. Prestasi lainnya yaitu, International Physics Olympiad (IPHO) di Pohang, Korea ; International Biology Olympiad (IBO) di Brisbane, Australia ; International Chemistry Olympiad (ICHO) di Kiel, Jerman ; International Mathematic Olympiad (IMO) di Athena, Yunani.
Di tahun 2004, Septinus George Saa, siswa SMUN 3 Wamena, Jayapura, berhasil menjadi juara I lomba Internasional Eksperimen Fisika The First Step to Nobel Prize in Physics 2004. Dalam waktu yang hampir bersamaan, tim FE UI berhasil meraih Golden Prize dalam Kompetisi Bisnis Dunia Oreal E-Strat Challenge 4.

Di akhir 2004, Indonesia dibuat bangga oleh 8 dari 12 siswa SLTP yang berkiprah dalam International Junior Science Olympiade (IJSO) atau yang lebih dikenal sebagai olimpiade sains. Indonesia pun meraih medali emas. Bahkan , 5 anak Indonesia diantara mereka menempati urutan 5 besar utama.

Mereka bersaing ketat dengan 85 peserta dari 30 negara di 5 benua. Apalagi dua Negara lain seperti Korea & China dikenal sebagai gudang anak- anak jenius. Diptarama, salah satu peserta dari Indonesia meraih gelar absolute winner (nilai tertinggi dari keseluruhan tes). Begitu pula Stephanie Senna yang meraih Best Experimental Winner (nilai tertinggi di uji eksperimen). Indonesia pun tercatat saat International Young Phisicist Tournament (IYPT) di Brisbane Australia, Indonesia meraih emas dengan urutan ke-5.

Dari beberapadata tersebut, membuat kita paham bahwa kemampuan akademis, kecerdasan & daya analisis generasi muda kita sangat besar.

Prestasi yang diraih oleh putra- putri Indonesia tidak hanya pada bidang akademis, tapi juga olahraga. Pada kejuaraan renang Asia ke-7, Indonesiamenjadi salah satu peserta dari 20 negara yang ikut berpartisipasi. Beberapa atlet junior menunjukkan kebolehannya, seperti Alvin Daniel Yus (Jabar), Andika Surya Adi (Jateng), Harizal (Sumbar), serta beberapa atlet putri. Namun, pada ajang ini hanya 1 orang wakil dari Indonesia yang mampu mencapai final.

Prestasi Lain yang diraih Pelajar Indonesia di tingkat Internasional :

  1. Peringkat Pertama Olimpiade Fisika Internasional ke-37 Tahun 2006.
  2. Meraih Gelar The Absolute Winner pada Olimpiade Fisika Internasional ke-37 atas nama Jonathan Pradana Mailoa.
  3. Juara Olimpiade Biologi dan Olimpiade Kimia Tahun 2006
  4. Para pelajar Indonesia berkali-kali mendapat peringkat atas dalam First Step to Nobel Prize.
  5. Indonesia menempati peringkat 20 besar dalam bidang komputer dan sering membawa pulang medali perak dan perunggu. Pelajar Indonesia sering menjuarai kompetisi komputer seperti di India, Las Vegas dan lainnya.
6. Juara Dunia Catur Pelajar KU-15 pada tahun 2007 di Yunani atas nama Farid Firmansyah.
7. Juara Dunia Catur Pelajar KU-9 pada tahun 2005 di Yunani atas nama Aston Taminsjah.

Beberapa prestasi tersebut membuktikan bahwa perjuangan para putra-putri bangsa demi mengharumkan nama Indonesia di mata dunia tidaklah mudah. Maka, mulai dari sekarang kita harus meningkatkan kemampuan kita dibidang akademis maupun bidang lain demi mengharumkan nama Indonesia.

Prestasi Mahasiswa Indonesia di Tingkat Internasional

Kalau melihat daftar mahasiswa Indonesia yang berprestasi di luar negeri pastinya sangat membanggakan sekali. Dulu, bangsa Indonesia terkenal dengan bangsa yang besar karena kita memiliki Soekarno. Bangsa Indonesia juga terkenal dengan istilah macan Asia. Walau beberapa tahun kemudian Indonesia seperti kehilangan gigi, kini kita boleh berbangga lagi dengan prestasi putra-putri terbaiknya di kancah Internasional.
Ini adalah beberapa nama mahasiswa Indonesia yang menuai prestasi membanggakan di tingkat internasional di tahun 2009:
  1. Shofwan Al-Banna Choiruzzad, berhasil memenangkan The 39th St. Gallen Symposium yang berlangsung di Swiss, 7–9 Mei 2009. Dengan karya tulis berjudul Boundaries as Bridges: A Reflection for Transnational Business Actors, ia mengungguli Jason George, mahasiswa program master dari Harvard University (peringkat dua) dan Aris Trantidis, mahasiswa program doktoral dari London School of Economics (peringkat tiga).
  2. Arief Indrasumunar, Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland, mendapatkan paten internasional atas keberhasilan penelitiannya melakukan kloning tiga gen yang berperan dalam pembentukan "root nodule" pada tanaman kedelai.
  3. Team Ganesha, Tyson, Aisar L. Romas, dan R. Siti Intan, berhasil menyisihkan finalis dari universitas ternama di Jepang dan Korea, meraih penghargaan tertinggi dari JapanSociety of Information and Communication, IEICE, pada lomba perancanganchip: LSI-Design Contest 2009.
  4. Team Zoiros, Randy Hari Widialaksono, Ahmad Fajar Firdaus, dan Iman Prayudi, juga mendapat penghargaan dari Multinational Company, Xilinx® Award. Dengan rancangan prosesor mereka yang dapat bekerja pada kecepatan mencapai 1 GigaHertz, mereka berhasil menunjukkan keunggulan sistem dari berbagai peserta lainnya. Prototipe komputer mereka juga dapatmemperagakan kemampuan prosesor dalam menjalankan “Video Game Sokoban.
  5. Tim 'Big Bang' ITB yang terdiri dari David Samuel, Doddy Dharma, Dominikus Damas dan Samuel Simon, serta Ella Madanela sebagai mentor menjuarai Imagine Cup 2009 yang digelar oleh Microsoft pada final 3 - 7 Juli 2009 lalu di Kairo, Mesir.

Indonesia Sabet Tiga Emas Olimpiade Matematika


Liputan6.com, Tangerang: Sekali lagi pelajar Indonesia mengukir prestasi di kancar internasional. Dalam Po Leung Kuk 13th Primary Mathematics World Contest atau Kontes Dunia Matematika yang digelar di Kota Incheon, Korea Selatan, baru-baru ini.

Tiga emas, tujuh perak, serta 17 perunggu mereka bawa pulang. Kepulangan mereka di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (29/7), disambut yel-yel penuh kegembiraan.

Dua emas jatuh ke siswa Indonesia untuk kategori individu, yakni Stanley Orlando dan Peter Tirtowijoyo Young. Sementara satu emas lagi untuk kategori tim. Indonesia juga mendapat gelar tambahan, yaitu The Most Firenship Team.

Atas prestasi ini, para pelajar mengaku gembira dan tidak menyangka mempersembahkan emas. Apalagi, mereka mengaku mendapat saingingan ketat dari Cina dan Taiwan. Dalam Olimpiade Matematika ini, Indonesia bersaing dengan para siswa dari 26 negara.(BOG)

Siswa Indonesia Raih Emas di Olimpiade Kimia Internasional


Siswa Indonesia Raih Emas di Olimpiade Kimia Internasional
Beasiswa.org

Siswa Indonesia kembali berprestasi di dalam Olimpiade Kimia Internasional yang berlangsung tanggal 20-27 Juli 2010 di Tokyo, Jepang.


Dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (29/7/2010), tim Indonesia berhasil menyabet 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Olimpiade tersebut diikuti oleh 68 negara.

Untuk medali emas diraih oleh Manoel Manuputty. Medali perak diraih Alimatum Nashira, dan dua perunggu diraih oleh Stephen Haniel, dan Agung Hartoko.

Rombongan tim di bawah bimbingan Riswandi Sihombing, Ph.D, Dr Julia Onggo, Dr Deana Wahyuningrum, dan Ismunaryo Moenandar, M.Phi ini dijadwalkan akan kembali ke Indonesia malam nanti.
Sumber :






1 comment:

  1. Banyak sekali prestasi Indonesia yang sangat membanggakan yah.
    Merekalah Pahlawan Indonesia di era kemerdekaan.
    Nggak Pernah Habis Kinclongnya Indonesia

    ReplyDelete